Selasa, 25 September 2012

biodata anggota the jak rawamerta

Biodata Suporter Persija/The Jak Mania Rawamerta


Rifa/Fhoet

E-mail
-Muhamadrifa028@gmail.com
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir
KArawang , 27 agustus 1997
Team favChelsea
Posisi
Suporter





Yudi/d-plang

E-mail
-Yuditmangkulangit@yahoo.com
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir
12 Juni 1991
Team fav
Posisi
Suporter









Uus/ndog

E-mail
-
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir
Karawang. 8 Agustus 1994
Team fav
Posisi
Suporter







Andre/alay

E-mail
-
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir
21 agustus 1997
Team fav
Posisi
Suporter















Yaman/man


E-mail
-
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir



Posisi
Suporter









duloh/uoh


E-mail
-
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir



Posisi
Suporter





mumu/mhu



E-mail

Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir



Posisi
Suporter





adi/cholad


E-mail
-
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir



Posisi
Suporter












Riki/bangkong


E-mail
-
Location
Desa.Panyingkiran. Kec. Rawamerta. Kab. Karawang
Tempat/Tanggal Lahir



Posisi
Suporter




Langsung ke: navigasi, cari
Bambang Pamungkas
Bambang.gif
Informasi pribadi
Nama lengkap Bambang Pamungkas
Tanggal lahir 10 Juni 1980 (umur 32)
Tempat lahir Bendera Indonesia Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
Tinggi 1.71 m (5 ft 7 in)
Posisi bermain Penyerang
Informasi klub
Klub saat ini Persija Jakarta
Nomor 20
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
19992000
20002001
20012004
20052006
2007–sekarang
Bendera Indonesia Persija Jakarta
Bendera Belanda EHC Norad
Bendera Indonesia Persija Jakarta
Bendera Malaysia Selangor FC
Bendera Indonesia Persija Jakarta
30 (24)
?? (??)
96 (52)
42 (39)
?? (126)

Tim nasional
1999—sekarang  Indonesia 88 (42) (termasuk pertandingan non-FIFA)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 20 November 2009.

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 30 Desember 2010
Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur 32 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Indonesia Super League dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (168 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuat Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.

Biodata Pemain Persija


Aliyudin (Ali)
Striker
Active
E-mail
-
Location
Kp. Cikeas RT.002/08 Gunung Putri, Bogor ; Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Cikeas, 7 Mei 1980
Postur
167 / 57
Posisi
Striker
Nomor Punggung
15
Klub
1. 1995-2001 Indocement (cirebon)
2. 2001-2003 PKS Cilegon
3. 2003-2006 Persikota Tangerang
4. 2006-… Persija Jakarta

Pemain Fav : Zinedine Zidane, Bambang Pamungkas
Klub Fav : Real Madrid, Persija
Prestasi :
- Indocement / Top Skor Divisi I Liga Indonesia 2001
- Indocement / Runner Up Divisi I Liga Indonesia 2001
- Timnas SEAG Vietnam 2003
- Timnas PPD 2004
- Timnas Piala Asia China 2004
Ismed Sofyan (ismed)
Belakang
Active
E-mail
-
Location
Jl. Gading Raya No.9 Rawamangun, Jakarta Timur ; Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Tualang Cut, 28 Agustus 1979
Postur
168 / 62
Posisi
Belakang
Nomor Punggung
14
Klub
1. 1996-1999 Diklat Ragunan
2. 1999 Persiraja
3. 2000-2002 Persijatim
4. 2002-.. Persija
Timnas
1996 & 1997 Piala Pelajar Asia
1997 PSSI U-19
1999 PSSI Pra Olympiade
2000 PSSI Piala Asia & AFF Tiger Cup
2001 PSSI SEA Games
2002 PSSI PPD & AFF Tiger Cup
2003 PSSI Pra Piala Asia
2004 PSSI PPD & Piala Asia
2005 PSSI AFF Tiger Cup
2006
Prestasi
- Persija / Peringkat III Divisi Utama Liga Indonesia 2005
- Persija / Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia 2006
- Persija / Runner Up Copa Indonesia 2005
- Persija / peringkat III Copa Indonesia 2006

Pemain Fav : David Beckham, Aji Santoso
Klub Fav : Manchester United
Muhamad Roby (roby)
Belakang
Active
E-mail
-
Location
Kp. Tipar RT.003/07 Cimanggis, Depok
Tempat/Tanggal Lahir
Jakarta, 12 September 1985
Postur
175 / 64
Posisi
Belakang
Nomor Punggung
16
Klub
1. 2003-2004 PSJS Jakarta
2. 2005-2006 Persikad Depok
3. 2006-.. Persija Jakarta
Prestasi
- Persija / Peringkat III Divisi Utama Liga Indonesia 2006

Pemain Fav : Nur Alim, Jhon Terry
Klub Fav : AC Milan, Chelsea, Persija
ATEP (atep)
Gelandang
Active
E-mail
-
Location
Jl. Sriwijaya 9 No.2 RT.003/010 Lingkar Selatan – Bandung ; Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Cianjur, 5 Juni 1985
Postur
167 / 60
Posisi
Gelandang
Nomor Punggung
7
Klub
- UNI Bandung
- 2002 Perib Junior
- 2003/2004 Timnas U-20 (Persiba Bantul)
- 2004/sekarang Persija Jakarta
Timnas
2003 PSSI U-20
2005 AFF Tiger Cup
2006 Merdeka Games
2007 AFF Tiger Cup & Piala Asia
Prestasi
- Persib Jr. / Juara Piala Suratin
- PSSI U-20 / Runner Up Piala Gubernur Kal-Tim
- Persija / Peringkat III Divisi Utama Liga Indonesia 2004
- Persija / Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia 2005
- Persija / Runner Up Copa Indonesia 2005
- Persija /

Pemain Fav : Ponaryo Astaman, Ricardo Kaka
Klub Fav : Persija, AC Milan



Bambang Pamungkas (BP)
Striker
Active
E-mail
-
Location
Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Salatiga, 10 Juni 1980
Postur
171 / 62
Posisi
Striker
Nomor Punggung
20
Klub
1988-1990 SSB Ungaran Serasi
1990-1995 Diklat Salatiga
1992 Persikas Kab. Semarang
1995-1999 Persikas Aspac Inti
1999-2000 Persija
2000-2001 EHC Norad Belanda
2001-2004 Persija
2005-2006 Selangor FC Malaysia
2007-… Persija
Timnas
1997 Pelajar Asia
1998 Pelajar Asia
1998 U-19
1999 Pra-Olimpiade
1999 SEA Games Brunei
2000 Pra-Piala Asia
2000 Piala Asia
2001 Pra-Piala Dunia
2001 SEA Games Malaysia
2002 Piala Tiger
2003 SEA Games Vietnam
2006 Merdeka Games
2006 Piala ASEAN
Prestasi
- Persija / Juara Divisi Utama Liga Indonesia 2001
- Top scorer Piala Tiger 2002 (9 gol)
- Selangor FC / Juara Liga Malaysia 2006

Pemain Fav :
Klub Fav : Persija
I Wayan Mudana (Gangga)
Gelandang
Active
E-mail
-
Location
Jl. Pudak Sari 23 Kedonganan, Kuta – Bali, Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Bali, 24 April 1981
Postur
174 / 70
Posisi
Gelandang
Nomor Punggung
24
Klub
1. 1999-2004 Persekaba Badung
2. 2005 Persegi Gianyar
3. 2006 Persmin Minahasa
4. 2007 Persija Jakarta

Pemain Fav : Bima Sakti, Andre Pirlo
Klub Fav : Persija, AC Milan
Prestasi :
- Persmin / Semifinalis Liga Indonesia 2006
Leonard Tupamahu (Leo)
Belakang
Active

E-mail
Location
Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Jakarta
Postur
178 / 72
Posisi
Belakang
Nomor Punggung
32
Klub
- 2002 Persija
- 2003 Persipur Purwodadi
- 2004 Persikabo Bogor
- 2005 Persija

Pemain Fav : Rio Ferdinand, Hamka Hamzah
Klub Fav : AC Milan, Real Madrid, Persija
Mulky Alifa Hakim (mulky)
Belakang
Active
E-mail
-
Location
Mess Persija Ragunan, Jl. Percetakan Negara XI A C : 138 Jakarta Pusat
Tempat/Tanggal Lahir
Jakarta, 15 Juli 1984
Postur
163 / 59
Posisi
Belakang
Nomor Punggung
2
Klub
- 2001/2002 Persija Junior
- 2003 Pra PON DKI
- 2004 /sekarang Persija
Prestasi
- Persija / Peringkat III Divisi Utama Liga Indonesia 2004
- Persija / Runner Up Liga Indonesia 2005
- Persija / Runner Up Copa Indonesia 2006

Pemain Fav : Ismed Sofyan
Klub Fav : Persija
Samosir Tamani (samosir)
Kiper
Active

E-mail
-
Location
Mess Persija Ragunan
Tempat/Tanggal Lahir
Medan, 2 April 1978
Postur
186 / 73
Posisi
Kiper
Nomor Punggung
31
Klub
- PS Bengkulu
- Pusri Palembang
- Persijatim
- PSBL Bandar Lampung
- PSP Padang
- Semen Padang
- Persekabpas pasuruan
- Persija Jakarta

Kapan Persija Berdiri (November 1928): Tanggal 8 atau 28…?

Pada hari Minggu, 29 November 2009 kemarin, Persija Jakarta Pusat berhasil mengalahkan Persebaya Surabaya 4-3 dalam pertandingan Liga Super Indonesia 2009-2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Bagi tim Persija, kemenangan ini dipersembahkan untuk kado HUT (hari ulang tahun) ke-81 Persija (Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta) yang diperingati setiap tanggal 28 November (1928).
Oh ya, perhatikan tulisannya: HUT ke-81 Persija dan bukan HUT Persija ke-81. Artinya, hanya ada satu Persija dan bukan memperingati Persija 1, Persija 2, …, Persija 81, Persija 82, …, dan seterusnya. OK-lah, sebagian besar dari anda tentu sudah paham. Ini hanya sekadar mengingatkan saja J Loh, kok jadi soal bahasa ya? Ya, bukan apa-apa. Maksudnya, cerita NMR berikut ini akan berkaitan dengan dunia bahasa. Sebutlah cerita tadi sebagai pengantar.
Berkaitan dengan HUT Persija tadi, ada sedikit penemuan NovanMediaResearch yang cukup menarik. Terserah, anda mau melihatnya dari sudut pandang yang mana?
Perhatikan tulisan (caption) foto PERSIDJA dalam halaman blog ini! Nama Persidja tentu masih dalam ejaan lama [Maklum, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) baru mulai berlaku pada 17 Agustus 1972]. Foto hasil penelusuran NMR ini bersumber pada Aneka edisi No. 27 Tahun VI – 20 Nopember 1953. Dalam foto tersebut disertai tulisan: “Jusuf Jahja, ketua Persidja sedang membentangkan riwajat Persidja pada hari ulangtahunnja jang ke-25 Restaurant Jen Pin pada tgl. 8 Nopember jbl. (Enim).”.
Tulisan pada foto tersebut merupakan tulisan asli (ejaan lama). NMR pun tidak melakukan penyuntingan (editing).
Pertanyaan:
Kapan Persija lahir (di bulan November 1928): Tanggal 8 atau 28?
Dalam caption foto itu tertulis: 8 Nopember. Apakah “8” dalam tulisan itu merupakan kesalahan cetak (lebih tepatnya, kesalahan tulis) wartawan Aneka? Maklum, wartawan juga manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan J
Untuk memperjelas angka (1) tadi, foto tersebut dimuat dalam Aneka edisi No. 27 Tahun VI – 20 Nopember 1953. Jadi, kalau media tersebut merupakan media beredisi tanggal 20 Nopember 1953 (artinya tanggal 28 November 1953 belum terlewati), apakah peringatan/perayaan ulang tahun Persija yang dipercepat? Kalau tanggal 28 November 1953, bukankah media tersebut tidak mungkin memuat berita yang terjadi pada tanggal 28 November 1953? Kalau itu yang terjadi tentu akan dimuat pada Aneka edisi berikutnya (No. 28 Tahun VI – 30 Nopember 1953).
Angka (3) ini mungkin akan menjadi pembenaran pada saat ini yang meyakini HUT Persija pada 28 November 1928 yaitu: “…pada hari ulangtahunnja yang ke-25 Restaurant Jen Pin…”. Karenanya, untuk mengetahui jawaban angka (3) kita perlu mencari minimal dua jawaban: Pertama, apakah wartawan Aneka lupa menulis kata “di” sebelum “Restaurant” yang menunjukkan tempat “di restaurant”, “di hotel”, “di rumah sakit”, dan sebagainya. Kedua, kalau ulang tahun ke-25 itu merupakan ulang tahunnya Restaurant Jen Pin, kita perlu mencari tahu kapan Restaurant Jen Pin itu berdiri? Ataukah, ulang tahun Persija bersamaan dengan ulang tahun Restaurant Jen Pin? Ah muter-muter terus. Jadi, kapan berdirinya Persija: 8 November 1928 atau 28 November 1928? Hanya waktu yang akan menjawabnya….

Sejarah The Jakmania



The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Lebak Bulus. Setiap Selasa dan Jum'at merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.

Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya) sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa nyaman dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbantuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu manjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jatidiri Jakmania.

Seiring dengan habisnya masa kepengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Massa tugas Bung Ferry adalah periode 1992-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003 dan 2003-2005.

Bung Ferry juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya. Awalnya sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung. Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir diluar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil). Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil.

Berikut adalah situs resmi The Jakmania:
  • http://www.jakmania.org
  • http://www.thejakmania.net

Sejarah Permusuhan The Jakmania vs Viking

Views

 
Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000 yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia 6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6 buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur. Dan terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib. Meski sempat nyaris terjadi gesekan dengan the Jakmania, tapi alhamdulilah tidak terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru kita suporter Persib bergerak ke arah the Jakmania tuk berjabat tangan. Gw inget banget yel-yel kita waktu itu : “ABCD … Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan suporter Persib juga didampingi the Jakmania menuju bus. Dan The Jakmania mengikuti dengan menyanyikan lagu Halo Halo Bandung.
Penerimaan the Jakmania membuat kita (Viking) berniat tuk mengundang datang ke Bandung saat putaran 2. Dialog berlangsung lancar karena seorang Pengurus the Jakmania yang bernama Erwan rajin ke Bandung tuk bikin kaos. Hubungan Erwan dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampe2 Erwan pernah cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking menyatakan keinginannya tuk mengundang dan menyambut the Jakmania di Bandung meski kita sendiri masih khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.
The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang nonton di Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Jadi bersebelahan dengan Viking. Nah ajakan Viking itu langsung ditanggapi oleh the Jakmania yg memang sudah punya niat jg tuk melakoni partai tandang. Dibentuklah kemudian perencanaan, salah satunya dengan mengutus Sekum dan Bendahara Umum the Jakmania saat itu yaitu Sdr Faisal dan Sdr Danang. Mereka ditugaskan tuk melobi Panpel Persib dari mulai masalah tiket hingga tribun the Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di Bandung sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the Jakers disana.
Karena The Jakmania belum berpengalaman mengkoordinasikan anggota tuk nonton tandang. Justru yang menjadi masalah justru bukan di koordinator kepada Panpel Persib tapi di anggota The Jakmania itu sendiri. Banyak anggota yang bandel daftar pada hari H nya. Jumlah yang tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang lebih! Bayangin gimana repotnya Pengurus The Jakmania nyari bis tuk ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya The Jakmania berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus kemudian. Dan terakhir berangkat dengan 4 bus tambahan.
Keberangkatan The Jakmania sendiri juga masih diliputi keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yang diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket. 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar. Ada seorang Vikers yang menganjurkan the Jak tuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil keputusan tuk hadir di acara itu. Disana mereka sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua Panpel dan Ketua Keamanan. Mereka semua menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk dan tiket akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah info yang gw dapet dari tim Advance The Jakmania.
Satu bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, gw dan beberapa rekan dari The Jakmania ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Rekan2 kita dari the Jakmania mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion.
Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo2 yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Gw sempet coba menenangkan dan cekcok dengan seorang rekan bobotoh yang ngambil dengan paksa kacamata anggota The Jakmania. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Bobotoh tidak mau tau kalo Persijatim tu beda dengan Persija. Seingat gw kejadian ini sempat direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di media tersebut.
Gw lalu ngambil inisiatif tuk nyari rombongan pertama the jakmania yang dateng duluan dan mengajak mereka tuk gabung ke rombongan besar. Disana gw minta maaf ke semua anggota The Jakmania karena gagal membawa rombongan sampai masuk ke stadion dan pulang dengan aman. Di situ dari Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan The Jakmania, bahkan mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan gw dan 2 orang Viking lainnya yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah berlangsung.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 The Jakmania diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima oleh The Jakmania. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya The Jakmania balas perlakuan mereka (Oknum Bobotoh). Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.
Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia.
Sayang bentrokan ternyata ga bisa dihindari. Bukan gw memihak tapi faktanya memang Viking yang mulai. Mereka neriakin yel2 “Jakarta Banjir” yang dibales juga oleh the Jak. Suasana memanas hingga akhirnya terjadi benturan fisik.
Letak Indosiar di Jakarta, jadi ga heran pelan2 berdatanganlah para suporter Persija kesana. Suasana sudah tidak terkendali dan atas inisiatif Polisi dan Indosiar, Viking langsung diungsikan dengan menggunakan truk Polisi. Namun kejadian ini ternyata dah menyebar luas kemana-mana hingga akhirnya terjadilah penyerangan terhadap rombongan Viking di tol Kebon Jeruk.
Gw juga heran gimana Viking menyatakan klo hadiah menang kuis dirampok the Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak Indosiar. Hadiah itu pun sampe sekarang ga kita terima. Saat itulah nama the Jakmania menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.
Semenjak terjadi permusuhan dengan the Jakmania, apalagi setelah kejadian Indosiar, Viking berkembang pesat menjadi suporter yang dominan di Bandung. Mereka terus menebarkan kebencian ke the Jak dengan mengeluarkan kaos2 dan lagu2 yang bersifat menghujat the Jak. Reaksi anggota the Jakmania juga heboh. Mereka rame2 bikin kaos yang balas menghujat Viking.
Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers banyak yang benci mereka bukan karena tau kejadian awalnya, tapi karena mereka ga suka dikata-katain terus. Belakangan Komisi Disiplin mengeluarkan larangan akan hal-hal seperti ini. Terlambat! Dan penerapannya juga ga konsisten, masih banyak yang tetap melakukannya, bukan hanya Viking atau the Jakmania tapi hampir di semua stadion di Indonesia.
Sebetulnya ada juga pihak2 yang mengusahakan perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif mempertemukan the Jakmania dan Viking di Bandung. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak ada niat dari Heru Joko tuk berdamai.
Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking yang masuk ke website the Jakmania dan menebarkan virus kebencian … semakin banyak dan besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan pernyataan tuk menjaga kelestarian permusuhan ini seperti Barcelona dan Real Madrid.
Sekarang permusuhan the Jakmania kontra Viking menjadi warna tersendiri bagi sepakbola Indonesia. Seorang sutradara tertarik menjadikan perseteruan ini sebagai inspirasi dalam filmnya yang berjudul ROMEO & JULIET. Di tengah perseteruan, Viking justru kompak untuk menolak film ini dengan alasannya masing2. Ketua Viking dengan didukung anggotanya membuktikan ucapannya dengan menggagalkan pemutaran film ini. Sementara di Jakarta justru sebaliknya, meski pimpinan menyatakan akan menuntut tapi toh hampir semua bioskop2 di jabodetabek dipenuhi oleh The Jakmania yang memang sudah ga sabar menanti film ini diputar.
Nah, itulah kisah panjang tentang permusuhan 2 kelompok suporter besar di Indonesia, paling engga dari kacamata gw. Tulisan ini dibuat atas permintaan seorang bobotoh yang penasaran dengan sebab musabab permusuhan tersebut. Gw juga ga suka dengan orang yang berkomentar sinis baik terhadap the Jakmania maupun Viking. Mereka itu tidak tau apa2, bisanya cuma menghakimi aja. Ada hak apa mereka menghujat? Liat dulu kisahnya baru mereka akan berpikir dan bantu mencarikan solusi.